Materi Aljabar Linear lengkap (Matematika)


 

Matematika
Aljabar Linear
Assalamualaikum Wr.wb.
Dunia Matematika Akan berbagi tentang Aljabar linear yang dibuat oleh Yuliant Sibaroni S.SI dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung sebagai panduan kita dalam menjalankan kuliah di prodi matematika.

Bab I.
Matrik dan Operasi-Operasinya.
Definisi : 
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan yang dibatasi dengan tanda kurung. Suatu matriks tersusun atas baris dan kolom, jika matrriks tersusun atas m baris dan n kolom maka dikatakan matriks tersebut berukuran ( berordo) m x n. Penulisan matriks biasanya menggunakan huruf besar A,B,C dan seterusnya, sedangkan penulisan matriks beserta ukurannya ( matriks dengan m baris dan n kolom) adalah 
dan seterusnya.



Jenis-Jenis matriks
ada beberapa jenis matriks yang perlu diketahui dan sering digunakan pada pembahasan selanjutnya, yaitu :
a. Matriks Bujur Sangkar.
Matriks bujur sangkar adalah matriks yang jumlah barisnya sama dengan jumlah kolomnya. Karena sifatnya yang demikian ini, dalam matriks bujur sangkar dikenal dengan istilah elemen diagonal yang berjumlah n untuk matriks bujur sangkar yang berukuran nxn, yaitu :
b. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks yang elemen bukan diagonalnya bernilai nol. Dalam hal ini tidak disyaratkan bahwa elemen diagonal harus tak nol.
 







c. Matriks nol. 
    Matriks Nol merupakan matriks yang semua elemenya bernilai nol.
d. Matriks Segitiga.
    Matriks segitiga adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen dibawah atau diatas elemen diagonal bernilai nol. Jika yang bernilai nol adalah elemen-elem dibawah elemen diagonal maka disebut matriks segitiga atas, sebaliknya disebut matriks segitiga bawah. Dalam hal ini,juga tidak disyaratkan bahwa elemne diagonal harus bernilai tak nol.
Matriks A adalah matriks segitiga bawah, matriks B adalah matriks segitiga atas sedangakan matriks C merupakan matriks segitiga bawah dan juga matriks segitiga atas.

e. Matriks Identitas
    Matriks identitas adalah matriks diagonal yang elemen diagonalnya bernilai 1.
f. Matriks dalam bentuk  eselon baris tereduksi.
   Suatu matriks dikatakan memiliki bentuk eselon baris tereduksi jika memenuhi syarat-syarat berikut :
   1. Untuk semua baris yang elem-elemenya tak nol, maka bilangan pertama pada baris tersebut
       haruslah = 1 ( disebut satu utama ).
   2.Untuk sembarang dua baris yang berurutan, maka satu utama yang terletak pada baris yang lebih
      bawah harus terletak lebih ke kanan daripada satu utama pada baris yang lebih atas.
   3.Jika suatu baris semua elemennya adalah nol, maka baris tersebut diletakkan pada bagian bawah
     matriks
   4. Kolom yang memiliki satu utama harus memiliki elemen nol ditempat lainnya.



 Operasi-operasi Matriks

a. Operasi penjumlahan dapat dilakukan pada dua buah matriks yang memiliki ukuran yang sama.
Aturan penjumlahan.
Dengan penjumlahan elemen-elemen yang bersesuaian pada kedua matriks.










 





Bab II.
Sistem Persamaan Linear.
Bab III
Determinan Matriks
Bab IV
Vektor-vektor dibidang dan diruang.
Bab V
Ruang-ruang vektor
Bab VI
Ruang Hasil Kali Dalam
Bab VII 
Ruang Eigen
Bab VIII  
Transformasi Linear

Dari Bab diatas anda bisa membaca dan mempelajari selengkapnya. Klik disini.

Aljabar Linear lengkap diatas semoga bermanfaat untuk kita semua. salam sukses buat kita semua. terimakasih.








Makalah Kunjungan Antar Kelas( Kuliah Matematika)


Assalamualaikum Sahabat semua.
Dalam Postingan kali ini Dunia Matematika memposting contoh makalah dari Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Prodi Matematika.
Program Study Matematika .


Mungkin sahabat semua sedang mencari-cari contoh makalah yang berjudul Kunjungan antar kelas.
Semoga kunjungan anda cukup sampai disini dan menemukan apa yang anda cari disini.
Contoh makalah kunjungan antar kelas di bawah ini merupakan tugas yang dulu pernah saya garap bersama sama dengan teman saya.

Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua.
selamat belajar teman semua. :) Berbagi Ilmu itu menyenangkan.
Berikut di bawah merupakan contoh makalahnya.








MAKALAH
“KUNJUNGAN ANTAR KELAS”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Disusun Oleh :


1.      Nurul Anna Maulani                              (1101060073)
2.      Febriyani                                                  (1101060074)
3.      Adisty Nur Fauzia Hanum                      (1101060075)
4.      Ayu Dwiarti                                             (1101060077)
5.      Mohammad Irfan Faris                          (1101060078)
6.      Marlina Tri                                               (1101060096)







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Administrasi dan Supervisi Pendidikan “Kunjungan Antar Kelas Atau Antar Sekolah”.
Tugas ini kami menyajikan dengan pola dan bahasa yang sistematis sehingga mudah untuk dipahami. 
Kiranya tiada gading yang tak retak, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas kami dimasa mendatang.

















BAB I
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut. Dan hai ini akan membawa implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.
Neagley (1980:20) dikutip oleh Made Pidarta mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional,belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disini diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang instrksional, belajar dan kurikulum, dalam usahannya mencapai tujuan sekolah. Oteng Sutisna (1982:223) menjelaskan bahwa pandangan baru tentang supervisi terdapat ide-ide pokok seperti : menggalakkan pertumbuhann profesional guru, mengembangkan masalah-masalah belajar mengajar dengan efektif. Pendekatan – pendekatan baru tentang supervisi menekankan pada peranan supervisi selaku bantuan , pelayanan atau pembinaan pada guru dan personil pendidikan lain dengan untuk kemampuan guru dan kualitas pendidikan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakekatnya supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan profesioanl bagi guru-guru. Bimbingan profesional yang dimaksudkan adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara profesional sehingga mereka lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses belajar murid-murid.



Hubungan supervisi, proses mengajar belajar dan hasil belajar yaitu karena suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Dalam analisis terakhir, kualitas supervisi akan direfleksikan pada peningkatan hasil belajar murid. Dalam pelaksanaannya supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi yang merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan. Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
a)      Menyelenggarakan Inspeksi
Sebelum memberikan pelayanan terhadap guru, supervisor perlu mengadakan inspeksi terlebih dahulu. Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai usaha mensurvai seluruh sistem pendidikan yang ada, guna menemukan masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar. Sebagai fungsi supervisi, inspeksi harus bersumber pada data yang aktual dan tidak pada informasi yang sudah kadaluwarsa.
b)     Penelitian Hasil Berupa Data
Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan penelitian. Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan prosedur yang efektif sebagai keperluan penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga supervisi dapat berhasil dengan memuaskan. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan supervisi sekurang-kurangnya adalah:
1) Menemukan masalah yang ada pada situasi belajar mengajar
2) Mencoba mencari pemecahan yang diperkirakan efektif
3) Menyusun program perbaikan
4) Mencoba cara baru, dan
5) Merumuskan pola perbaikan yang ada standar untuk pemakaian yang lebih
    luas.

c)      Penilaian
Kegiatan penilaian berupa usaha mengetahui segala fakta yang mempengaruhi kelangsungan persiapan, penyelenggaraan dan hasil pengajaran.

d)     Latihan
Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan cara-cara baru sebagai upaya perbaikan dan atau peningkatan. Hal inipun bisa sebagai pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya, seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau cara lain yang dipandang efektif.

e)      Pembinaan
Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau menerapkan cara-cara baru yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal ini membantu guru-guru memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru. 

Sedangkan tujuan supervisi adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang baik. N.A. Ametembun (1981:28) merumuskan tujuan-tujuan supervisi pendidikan dengan memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya khusus, sehingga dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan supervisi yang lebih efektif. Adapun tujuan-tujuan itu adalah:
a.       Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan
yang sebenarnya dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.
b.      Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan
peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
c.       Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap
aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan mengajar belajar, serta menolong mereka merencanakan perbaikan-perbaikan.
d.      Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah
lainnya terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif, serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.
e.       Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara
maksimal dalam bidang profesinya (keahlian) meningkatkan “achievement motive
f.       Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah kepada masyarakat
dalam pengembangan program-program pendidikan.

g.      Membantu kepala sekolah dan guru-guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya
dalam konteks tujuan-tujuan aktivitas perkembangan peserta didik, dan
h.      Mengembangkan “esprit de corps” guru-guru, yaitu adanya rasa kesatuan dan
persatuan (kolegialitas) antar guru-guru.


















BAB II
ISI

A.    Contoh Tekhnik Supervisi Pendidikan

Salah satu tekhnik supervisi pendidikan adalah kunjungan antar kelas dibawah ini akan dijabarkan tentang apa itu kunjungan atar kelas.

1.      Pengertian
Kunjungan antar kelas merupakan suatu teknik supervisi pengajaran, yang juga digolongkan sebagai teknik supvisi secara perorangan.Teknik ini dilakukan oleh guru dari kelas yang satu mengunjungi guru dikelas lain yang sedang mengajar dalam satu sekolah. Melalui kunjungan antar kelas ini guru akan memperoleh pengalaman baru tentang proses pembelajaran, pengelolaan kelas, hal ini diperoleh dari teman sejawatnya. Kunjungan antar kelas ini akan lebih efektif jika disertai dengan kesempatan berdialog tentang hal-hal yang menarik perhatian guru tamu dengan guru yang dikunjungi. Pada kunjungan antar kelas ini guru berkesempatan untuk berkunjung berkali-kali dengan mengadakan magang. Guru magang dapat berperan serta secara aktif di kelas sehingga dapat langsung mengalami dan dapat mendiskusikan setiap kegiatan pembelajaran.
2.      Perencanaan
Agar kunjungan antar kelas ini benar-benar bermanfaat bagi pengembangan kemampuan guru, maka sebelumnya harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa hal yang harus  diperhatikan oleh supervisor apabila menggunakan teknik ini dalam melaksanakan supervise bagi guru-guru, antara lain:
a.       Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya. Upayakan mencari guru yang memang mampu memberikan pengalaman baru bagi guru-guru yang akan mengunjungi.
b.  Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi.
c.   Sediakan segala fasilitas yang diperlukan dalam kunjungan kelas.
d.   Supervisi hendaknya mengikuti acara ini dengan cermat. Amatilah apa-apa yang ditampilkan secara cermat, dan mencatatnya pada format-format tertentu.
e.    Adakan tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai. Misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
f.    Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
g.    Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.
3.      Persiapan
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam kunjungan yaitu :
a.       Format / Instrumen supervise adalah pelaksanaan supervisi yang terprogram , terarah dan berkesinambungan
 b. Materi Pembinaan/Supervisi adalah materi supervisi yang akan dibawakan
 c. Buku catatan yang digunakan sebagai media alat tulis untuk menulis hal-hal yang
     dianggap penting.
 d. Data supervisi sebelumnya.

4.      Pelaksanaan
Selama  melakukan kunjungan antar kelas terdapat beberapa tehapan yang harus dilakukan, antara lain:
a.       Tahap pertama
  Mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas yamg dikunjunjungi.
b.   Tahap kedua
  Menyiapkan kegiatan pembelajaran bersama-sama dengan guru kelas.
c.   Tahap ketiga
Melakukan kegiatan belajar mengajar bersama dengan guru kelas yang bertindak sebagai pengamat dan bila perlu memberikan bantuan langsung dalam suatu “pengajaran tim”.
5.      Tindak Lanjut
Tindak lanjut  merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada waktu melaksanakan  supervisi.
Temuan-temuan tersebut  berkaitan  dengan :
1. Siswa
 Temuan yang berhubungan dengan kesiswaan dalam KBM
 misalnya :
 a) Siswa yang kurang pandai
     disarankan agar diberikan :
ü  Bimbingan baik individual/kelompok
ü  Latihan-latihan/pekerjaan rumah
ü  Perbaikan pengajaran ( remedial )
 b) Siswa yang pandai  :
      Diberikan pengayaan baik secara individu/kelompok

2. Guru
Temuan yang diperoleh tentang guru :
 - Guru yang profesional
 - Guru yang belum prosefional
 a) Guru yang profesional dijadikan sebagai
- Pemandu mapel
- Nara sumber dalam kegiatan KKG.
 b) Guru yang belum prosefional
Perlu mendapat pembinaan dan penangan khusus agar menjadi  guru yang profesional.  Untuk itu perlu dilibatkan dalam :
- Pelatihan-pelatihan
- Penataran-penataran
- Membuat dan mempergunakan alat peraga                                  
- Studi banding
- Rapat, pertemuan lainnya
6. Pelaporan
            Setelah guru melakukan kunjungan antar kelas, guru yang melakukan kunjungan antar
kelas tersebut harus saling melaporkan hasil kunjungan antar kelas tersebut dengan guru yang bersangkutan. Selain itu, hasil kunjungan antar kelas harus di laporkan kepada kepala sekolah, karena kegiatan kunjungan antar kelas tersebut atas persetujuan kepala sekolah. Lalu kepala sekolah mengadakan sering dengan guru-guru agar kedepannya agar lebih baik lagi dan menambah pengalaman bagi guru-guru yang melakukan kunjungan antar kelas.




Artike ini ditemukan dengan keyword :
Kunjungan antar Kelas
Makalah Kunjungan Antar Kelas
Makalah kunjungan antar kelas
KUNJUNGAN ANTAR KELAS
Kunjungan Antar Kelas
MAKALAH KUNJUNGAN ANTAR KELAS
Tugas Administrasi Supervisi Pendidikan
Contoh Makalah Kunjungan Antar kelas
contoh kunjungan antar kelas



Terimakasih, semoga bermanfaat untuk anda dan teman ten anda. jangan lupa tinggalkan komentar untuk mendukung kelangsung blog ini agar menjadi lebih baik, dan menjadikan Dunia Matematika disenangi, dan menghilangkan ketakutan tentang matematika.
Trimakasi. Wassalamualaikum Wr.Wb.